Tugas Riset Operasi




MAKALAH RISET OPERASI
OPTIMALISASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS
(STUDI KASUS: UD. PERUMAHAN GRIYA CEMPAKA ALAM)








Disusun oleh :
Syavira Suci Ramadhita
 ( 17316261 )
2TA03
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018






  •    Latar Belakang


Perumahan   merupakan   salah   satu   kebutuhan   dasar   manusia. Seiring   dengan perkembangan  zaman,  berkembang  pula  jumlah  manusia  yang  berakibat  pada  semakin berkembangannya  kebutuhan  akan  rumah.  Melihat  keadaan  ini  banyak  pengembang  yang bermunculan  untuk  menyediakan  rumah  tempat  tinggal.  Rumah  yang  dikembangkan  mulai dari  rumah  tipe  sangat  sederhana  sampai  tipe  rumah  mewah.  Pengembang  biasanya  lebih tertarik  mengembangkan  tipe rumah  mewah karena lebih  menguntungkan dibandingkan  jika mengembangkan  tipe  rumah  sederhana.  Namun  di  sisi  lain  masyarakat  lebih  banyak membutuhkan  tipe  rumah  sederhana  sesuai kemampuan  mereka.  Kebutuhan  masyarakat  yang tinggi terhadap tipe rumah sederhana merupakan permasalahan bagi pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
Menyadari  akan  pentingnya  kebutuhan  rumah  tersebut, pemerintah  telah  berusaha untuk  mencari  jalan  agar  pemerataan  pemilikan  rumah  dapat  dinikmati  oleh  masyarakat.  Di dalam  upaya  pemerintah  untuk  mewujudkan  cita-citanya  maka  peranan  swasta  sangatdiharapkan  dapat  membantu  pemerintah  untuk  menyiapkan  lokasi-lokasi  perumahan  yang ideal  serta  membangun  kompleks-kompleks  Perumahan  dan  Rumah  Susun.  Kesempatan dan  peluang  yang  diberikan kepada  swasta  tersebut  diharapkan  hasilnya  dapat  betul-betul terwujud (Heinz Frick, 1999).
Salah  satu  pengembang  perumahan  di  Kota  Palu  adalah  UD.  Perumahan  Griya Cempaka  Alam  yang  menawarkan  empat  macam  tipe  rumah,  yaitu  tipe  42,  tipe  50,  tipe 57, dan  tipe  80.  Perumahan  Griya  Cempaka  Alam  merupakan  hunian  yang  nyaman  dan strategis,  karena  berada  diperbatasan  Kota  Palu  dan  Kabupaten  Sigi.  Perumahan  ini masih dalam tahap pengembangan dengan luas lahan yang tersedia  1,5 hektar.
Program linier sebagai suatu teknik analisis kantitatif merupakan model matematika yang dapat diterapkan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan keterbatasan sumber daya demi mencapai tujuan yang optimal. 

  •   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang diambil adalah : 
      1.      Berapa  jumlah  optimum  setiap  tipe  rumah  yang  akan  dibangun  sesuai dengan batasan-batasan yang tersedia?
      2.      Berapa  keuntungan  maksimum  pada  pembangunan  perumahan  yang dilakukan  oleh UD. Perumahan Griya Cempaka Alam?

  •   Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah :
      1.      Memperoleh  jumlah  optimal setiap    tipe  rumah  yang  akan  dibangun  sesuai  dengan batasan-batasan yang tersedia.
      2.      Mendapatkan  keuntungan  maksimal  dari  pembangunan  perumahan yang  dilakukan oleh UD. Perumahan Griya Cempaka Alam.

  •   Batasan Penelitian
Penelitian  ini  dibatasi  menjadi lima  variabel  yaitu  tipe  rumah,  luas  lahan,  biaya produksi,   waktu   pelaksanaan   pembangunan   dan   permintaan   pasar.   Selain   itu   bentuk geometri dari lahan yang akan dibangun tidak diperhitungkan.

  •   Metode Penelitian
Prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut:
      1.      Menganalisa masalah
      2.      Melakukan  studi  literatur  dengan  mengumpulkan  materi  dari  buku-buku,  artikel  dan  jurnal yang  di  dapat  dari  perpustakaan  dan  perpustakaan  online,  kemudian  membuat  model optimalisasi dari data yang diperoleh
      3.      Menerapkan Metode Simpleks dalam optimalisasi jumlah tipe rumah yang akan dibangun
4.      Mendapatkan hasil dari Metode Simpleks dengan menggunakan QM for Windowskemudian disimpulkan

  •   Hasil dan Pembahasan
      a)      Pengumpulan data
Tabel 1: Data Perumahan UD. Griya Cempaka Alam
No.
Uraian
Tipe 80
Tipe 57
Tipe 50
Tipe 42
Batasan
1.
Harga produksi
 320 Juta
248 Juta
192 Juta
152 Juta
10 Milyar
2.
Luas tanah
108 m²
108 m²
98 m²
98 m²
108 m²
3.
Harga jual
400 Juta
310 Juta
240 Juta
190 Juta
-
4.
Selisih harga jual – harga produksi
80 Juta
62 Juta
48 Juta
38 Juta
-
Sumber : UD. Perumahan Griya Cempaka Alam

      b)      Formulasi Fungsi Kendala dan Fungsi Tujuan dengan Metode Simpleks
Metode  simpleks  ialah  suatu  metode  yang  secara  sistematis  dimulai  dari  suatu pemecahan  dasar  yang  fisibel  ke  pemecahan  dasar  yang  fisibel lainnya  dan  ini  dilakukan berulang-ulang sehingga tercapai suatu pemecahan yang optimum. Penentuan solusi optimal menggunakan  metode  simpleks didasarkan  pada  teknik  eliminasi Gauss  Jordan. Penentuan  solusi   optimal   dilakukan   dengan   memeriksa   titik   ekstrim   satu   per   satu   dengan   cara
perhitungan  iteratif  yang  disebut  dengan  iterasi  (dengan  jumlah  iterasi  yang  terbatas) sehingga  pada  akhirnya  akan  tercapai  sesuatu  pemecahan  dasar  yang  optimum  dan  setiap langkah menghasilkan suatu nilai dari fungsi tujuan yang selalu lebih optimal atau sama dari langkah-langkah sebelumnya (Siringoringo, 2008).
Metode Simpleks merupakan suatu proses dimana suatu prosedur sistematis diulang-ulang  (iterasi)  sampai  hasil  yang  diinginkan  tercapai.  Oleh  karena  itu  metode  ini  mengganti satu masalah yang sulit dengan serangkaian masalah yang mudah.

Dalam linear programming dikenal dua macam fungsi yaitu :
     1.      Fungsi tujuan : mengarahkan analisa untuk mendeteksi tujuan perumusan masalah
     2.      Fungsi  kendala  :  untuk  mengetahui  sumber  daya  yang  tersedia  dan  permintaan  atas sumber daya tersebut.
Masalah diatas dapat diformulasikan sebagai fungsi kendala, yaitu dengan cara  berikut :
     a.       Batasan Biaya Produksi
Dana yang tersedia untuk pembuatan rumah dengan 4 macam tipe maksimum 10 milyar rupiah. Formulasi fungsi batasan biaya produksi yaitu :
320x1 + 248x2 + 192x3 + 152x4 ≤ 10000, diubah menjadi
320x1 + 248x2 + 192x3 + 152x4  + S1 = 10000.................................................... (1)

    b.      Batasan Luas Lahan
Luas  lahan  yang  dikembangkan  adalah 15000 m². Sedangkan  luas  infrastuktur  adalah 2500 m². Jadi luas lahan yang tersedia untuk mendirikan bangunan rumah yang terdiri dari empat tipe  adalah  maksimum  seluas 12500 m². Formulasi  fungsi  kendala  dengan  batasan  luas  lahan yaitu : 
108x1 + 108x2 + 98x3 + 98x4 ≤ 12500, diubah menjadi
108x1 + 108x2 + 98x3 + 98x4  + S2 = 12500....................................................... (2)

    c.       Batasan waktu pembangunan
Untuk  membangun  semua  tipe  rumah  direncanakan  selesai  dalam
waktu  52  minggu  (1 Tahun).  Formulasi kendala dengan batasan waktu pembangunan  yaitu :
x1 + x2 + x3 + x4 ≤ 52, diubah menjadi
x1 + x2 + x3 + x4  + S3 = 52.................................................................................(3)

   d.      Batasan permintaan pasar
Berdasarkan proporsi tipe penjualan (aspek pasar) proporsi tipe rumah diminati
yaitu tipe rumah A berbanding tipe rumah B berbanding tipe rumah C dan berbanding tipe rumah D  adalah 1  berbanding  7  berbanding  1  berbanding  4.  Formulasi  fungsi  kendala  alternatif  pertama  dengan batasan proporsi sesuai aspek pasar adalah :
7x1 ≤ x2 7x1  x2 ≤ 0, diubah menjadi
7x1  x2                  + S4 = 0.................................................................................(4)
x2 ≤ 7x3 x2  7x3 ≤ 0, diubah menjadi
x2  7x3                  + S5 = 0.................................................................................(5)
4x3 ≤ x4  4x3  x4 ≤ 0, diubah menjadi
4x3  x4                  + S6 = 0.................................................................................(6)

   e.       Fungsi Tujuan
Untuk  menyusun  fungsi  tujuan  yang  dimaksimalkan  adalah keuntungannya.  Formulasi fungsi tujuan (z)  dengan memaksimalkan keuntungan adalah :
Z = 80x1 + 62x2 + 48x3 + 38x4  + 0S1 + 0S2  + 0S3  + 0S4 + 0S5  + 0S6  =.......... (7)
 
    c)      Penyelesaian Model dengan Menggunakan Aplikasi QM for Windows
QM  for  Windows  merupakan  aplikasi  yang  dirancang  untuk  melakukan  perhitungan yang diperlukan pihak manajemen untuk mengambil keputusan baik bidang produksi maupun pemasaran.  Software  ini  dirancang  oleh Howard  J.  Weiss  tahun  1996  untuk  membantu penyusunan  perkiraan  anggaran  untuk  produksi  bahan  baku  menjadi  produk  jadi  atau
setengah jadi pada produk pabrikasi. (Fauji, 2015).
QM  for  Windows  merupakan  perangkat  lunak  yang  dikembangkan  dan  menyertai buku-buku  teks  seputar  manajemen  operasi  yang  diterbitkan  oleh  Prentice-Hall’s. Terdapat tiga perangkat lunak sejenis yang mereka terbitkan yakni DS for Windows, POM for Windows 79 dan  QM  for  Windows.  Perangkat-perangkat  lunak  ini user  friendly dalam  penggunaannya untuk membantu proses perhitungan secara teknis pengambilan keputusan secara kuantitatif. POM  for  Windows  ialah  paket  yang  diperuntukkan  untuk  manajemen operasi, QM  for Windows  ialah  paket  yang  diperuntukkan  untuk  metode  kuantitatif  untuk  bisnis  dan  DS  for Windows berisi gabungan dari kedua paket sebelumnya. (Budi Harsanto, 2011).

Setelah  nilai-nilai  diinput, selanjutnya  klik solve untuk mendapatkan  hasil  perhitungan seperti pada gambar dibawah ini.

Tabel 2: Hasil perhitungan QM for Windows

X1
X2
X3
X4

RHS
Dual
Maximize
80
62
48
38

10000
25
Constrain 1
320
148
192
152
«
12500
0
Constrain 1
108
108
98
98
«
52
0
Constrain 1
1
1
1
1
«
0
0
Constrain 1
7
-1
0
0
«
0
0
Constrain 1
0
1
-7
0
«
0
0
Constrain 1
0
0
4
-1
«
0
0
Solution »
3,5014
24,5098
3,5014
14,0056
Optimal Z »
2500

            Hasil dari penyelesaian menggunakan aplikasi QM for Windows diperoleh nilai X1, X2, X3 dan X4 yaitu sebagai berikut :
X1 = 3,5 ; X2 = 24,5 ; X3 = 3,5 ; X4 = 14
Solusi ini menghasilkan nilai non-integer, sehingga digunakan metode integer untuk menghasilkan nilai integer optimal. Nilai integer tipe rumah X1, X2, X3 dan X4 adalah sebagai berikut :
X1 = 3 dan X1 = 4 ; X2 = 24 dan X2 = 25 ; X3 = 3 dan X3 = 4 ; X4 = 14
Nilai integer yang diperoleh digunakan untuk menghitung jumlah tipe rumah yang memenuhi batasan-batasan yang ada dengan berbagai alternatif seperti berikut :
Tabel 3 : Alternatif Pembuatan Jumlah Tipe Rumah dan Perolehan Keuntungan
Alternatif
Jenis Rumah
Batas Lahan (m2)
X1
X2
X3
X4
X1
X2
X3
X4
1
3
24
3
14
108
108
98
98
2
3
24
4
14
108
108
98
98
3
3
25
3
14
108
108
98
98
4
3
25
4
14
108
108
98
98
5
4
24
3
14
108
108
98
98
6
4
24
4
14
108
108
98
98
7
4
25
3
14
108
108
98
98
8
4
25
4
14
108
108
98
98

Lanjutan
Batas Biaya Produksi (Rp)
Laba (Rp)
X1
X2
X3
X4
X1
X2
X3
X4
320
248
192
152
80
62
48
38
320
248
192
152
80
62
48
38
320
248
192
152
80
62
48
38
320
248
192
152
80
62
48
38
320
248
192
152
80
62
48
38
320
248
192
152
80
62
48
38
320
248
192
152
80
62
48
38
320
248
192
152
80
62
48
38
Lanjutan
Jumlah Batas Lahan (m2)
Jumlah Batas Biaya Produksi
Total Laba (Rp)
4.582
9.616
2.404
4.680
9.808
2.452
4.690
9.864
2.466
4.788
10.056
2.514
4.690
9.936
2.484
4.788
10.128
2.532
4.798
10.184
2.546
4.896
10.376
2.594
Dari alternatif diatas yang memiliki keuntungan maksimal tanpa melebihi batasan-batasan yang telah ditetapkan adalah alternatif ke-5, jumlah tipe 80 sebanyak 4 unit, jumlah tipe 57 sebanyak 24 unit, jumlah tipe 50 sebanyak 3 unit dan jumlah tipe 42 sebanyak 14 unit dengan keuntungan sebesar Rp 2.484.000.000.-
Tabel 4 : Perolehan keuntungan sebelumnya UD. Perumahan Griya Cempaka Alam
Tipe Rumah
Jumlah yang Dibangun
Batasan
Total
Harga Produksi
Laba
Lahan
Biaya Produksi
Laba
Lahan
80
5
320
80
108
1500
400
540
57
33
248
62
108
8184
2046
3564
50
5
192
48
98
960
240
490
42
21
152
38
98
3192
798
2058
Jumlah
13936
3484
6652


  •   Pembahasan
Berdasarkan hasil penyelesaian dengan menggunakan metode simpleks diperoleh nilai X1 = 3,5, X2 = 24,5, X3 = 3,5 dan X4 = 14. Hasil tersebut berupa nilai pecahan desimal sehingga dilakukan pembulatan ke atas dan pembulatan kebawah, sehingga diperoleh X1 = 3 atau X1 = 4 , X2 = 24 atau X2 = 25, X3 = 3 atau X3 = 4. Untuk nilai X4 tidak mengalami pembulatan dikarenakan hasil dari metode simpleks sudah merupakan bilangan bulat.
Berdasarkan nilai pembulatan diatas diperoleh delapan alternatif (Lihat tabel 3) yang menunjukkan bahwa alternatif ke-5 merupakan solusi optimal dengan keuntungan maksimal sebesar Rp 2.484.000.000.- dengan jumlah rumah yang diproduksi sebagai berikut jumlah rumah tipe 80 sebanyak 4 unit, jumlah rumah tipe 57 sebanyak 24 unit, jumlah rumah tipe 50 sebanyak 3 unit dan jumlah rumah tipe 42 sebanyak 14 unit.
Sebelum menggunakan metode simpleks Pada tabel 4 keuntungan yang diperoleh UD. Perumahan Griya Cempaka Alam sebesar Rp 3.484.000.000.-. Keuntungan yang diperoleh lebih besar dari keuntungan yang ada pada alternatif ke-5 tetapi biaya produksinya melebihi batasan 10 Milyar.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil optimalisasi dengan menggunakan metode simpleks sangat membantu dalam perhitungan penentuan banyaknya jumlah masing-masing tipe rumah sehinggan perlu menjadi perhatian pengembang perumahan (developer) dalam melakukan perencanaan pembangunan perumahan berikutnya
·         KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode simpleks pada pembangunan perumahan UD. Perumahan Griya Cempaka Alam maka dapat disimpulkan bahwa :
1.      Jumlah masing-masing tipe rumah yang akan dibangun yaitu rumah tipe 80 sebanyak 4 unit, rumah tipe 57 sebanyak 24 unit, rumah tipe 50 sebanyak 3 unit, dan rumah tipe 42 sebanyak 14 unit.
2.      Keuntungan maksimal yang diperoleh UD. Perumahan Griya Cempaka Alam yaitu sebesar Rp 2.484.000.000.-.







 Daftar Pustaka

[1].        Budi Harsanto. 2011. Naskah Tutorial QM For Windows. Universitas Padjajaran. Bandung.
[2].        Fauji. 2015. Penerapan Metode Goal Programming untuk Mengoptimalkan Persediaan BBM di Kota Poso Berbasis Peningkatan Kendaraan (Studi Kasus: PT. Pertamina Upms VII Terminal BBM Poso Grup). Fakultas MIPA Universitas Tadulako. Palu.
[3].        Heinz F. 1999. Teori Perancangan Kota dan Penerapannya dalam Perancangan Kota Secara Terpadu. Yogyakarta.
[4].        Siringoringo. 2008. Metode Simpleks. http://learning.unram.ac.id/riset/pdf
doc/modul/Dokumen/Simpleks.pdf, diakses 3 September 2014.

Komentar

Postingan Populer